Bangil (PNU) - Pemerintah Kabupaten Pasuruan terus berupaya melakukan percepatan pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Pasuruan.

Salah satunya dengan menggelar Rembug Stunting, yakni forum musyawarah antara Pemda (Dinas Kesehatan, Bappelitbangda, Dinas P3AP2KB, Diskominfo, dan OPD terkait) serta Forkopimda.

Rembug Stunting yang dselenggarakan Dinas P3AP2KB ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko di Graha Maslahat, Senin (26/02/2024).

Acara tersebut juga dihadiri oleh Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Pasuruan, Luhur Ngudi Setyaningrum Andriyanto; Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, dr. Ani Latifah; Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pasuruan, Syaikhul Hadi, serta perwakilan dari Polres Pasuruan, Kodim 0819 Pasuruan, Apindo dan OPD terkait.

Dalam sambutannya, Sekda Yudha  menyampaikan bahwa upaya penurunan angka stunting menjadi tugas dan tanggung jawab bersama, baik dari pemerintah, kalangan akademisi, organisasi hingga keluarga di tingkat Desa untuk bersama-sama berkomitmen melakukan upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting  terintegrasi melalui Gerakan Kasih Bersanding Mesra (Keluarga Bersih Bersama Sadari Stunting Menuju Masyarakat Sejahtera).

Diketahui, Angka Prevalensi Stunting di Kabupaten Pasuruan berdasarkan data  Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Dimana pada tahun 2021 sebesar 21,50%, dan pada Tahun 2022 menjadi 20.50%.

Menurut Yudha, Pemkab Pasuruan terus berupaya agar jumlah kasus stunting di Kabupaten Pasuruan turun di angka 14%.

Sementara itu, di akhir kegiatan Rembug Stunting, Sekda Yudha menandatangani komitmen bersama percepatan pencegahan dan penurunan stunting antara Pemkab Pasuruan dengan OPD, Ketua TP PKK, Kemenag, Polres Pasuruan, Kodim 0819, hingga Apindo. (Rbt)