Lekok (SPNU) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar talkshow kebersihan lingkungan dengan tema "Pengelolaan Sampah Melalui 3R untuk Bumi Gejugjati yang Lebih Sehat" di BUMDes Desa Gejugjati, Kecamatan Lekok, Kabupaten
Pasuruan, Sabtu (14/7/2024).
Kegiatan penyuluhan tersebut merupakan bagian dari upaya mahasiswa KKN UINSA untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat mengenai problematika sampah yang ada di Desa Gejugjati, mahasiswa KKN UINSA kelompok 51' Gejugjati mengadakan talkshow atau bincang edukasi tentang pengelolaan sampah plastik melalui konsep 3R. Yakni Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang).
Konsep 3R dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, memanfaatkan
kembali barang-barang yang bisa dimanfaatkan, dan mendaur ulang bahan-bahan yang bisa diolah menjadi produk baru.
Talkshow menghadirkan dua pembicara, yakni Founder of Tunas Hijau ID, Moch. Zamroni dan Founder of Eko Plastik Pasuruan, M. Eko Wahidin.
Acara juga dihadiri oleh 25 peserta yang terdiri dari warga desa, tokoh masyarakat, dan berbagai kader organisasi.
"Sampah itu selalu menjadi topik yang krusial, karena setiap orang selalu menghasilkan sampah. Dengan adanya mahasiswa KKN UINSA ini, diharapkan dapat menjembatani dan menjadi pondasi untuk penanganan pertama terkait dengan 3R." jelas Zamroni dalam paparanya.
Acara ini juga disambut baik oleh Asari selaku Kepala Desa Gejugjati. Menurut Asari, penyuluhan tersebut membantu mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan warga dalam pengelolaan sampah serta menggali potensi Desa Gejugjati.
"Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya, dengan diadakannya penyuluhan ini sangat membantu kami. Saya juga berterima kasih kepada adik-adik KKN yang telah memberikan dukungan dan turut serta menggali potensi yang ada di Desa Gejugjati" ujarnya.
Melalui talkshow ini, diharapkan masyarakat Desa Gejugjati semakin sadar akan pentingnya pengelolaan sampah dan dapat menerapkan prinsip 3R dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, cita-cita mewujudkan Gejugjati yang lebih bersih, sehat, dan ramah lingkungan dapat terwujud.(vir/rbt)
