Admin 2025-06-13 20:29:53
BPBD Kabupaten Pasuruan Bentuk Unit Layanan Disabilitas Penanggulangan Bencana
Pasuruan (SPNU) : Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Pasuruan membentuk Unit Layanan Disabilitas Penanggulangan Bencana.
Unit ini disosialisasikan dalam bentuk simulasi bencana di
Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Jumat (13/6/2025). Simulasi tersebut
diperagakan oleh para penyandang disabilitas dari tiga ragam, yakni tuna rungu,
tuna netra dan tuna daksa.
Istimewanya, simulasi tersebut disaksikan Ketua Tim
Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan, drg Merita Ariesta Yudi; Asisten Pemerintahan
dan Kesra, Diano Vela Fery; Kepala Pelaksana BPBD, Sugeng Hariyadi dan undangan
lainnya.
Pantauan di lokasi, beberapa kali istri Bupati Rusdi Sutejo
tersebut menyeka air matanya. Ia mengaku tak kuat menahan tangis saat melihat
para ibu penyandang difabel yang menggendong anaknya seakan tak terjadi
apa-apa.
Tak selesai sampai di situ, Mela Rusdi - sapaan akrabnya ini
juga hanya bisa terharu saat Ketua Pertuni (Persatuan Tuna Netra Indonesia)
Kabupaten Pasuruan, Deni Kurniawan membacakan puisi berjudul "Sama Tanpa
Berbeda".
"Dari sini saya memahami bahwa bersyukur adalah cara
paling sederhana yang bisa kita lakukan, karena masih ada yang di bawah kita
tapi mereka serasa jauh di atas kita," ungkapnya.
Di hadapan para difabel, Mela Rusdi mendoakan agar selalu
sehat, kuat dan ceria dalam menjalani aktifitas sehari-hari.
"Saya doakan selalu sehat dan semangat beraktifitas.
Salam cinta saya untuk anda semua," tutupnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten
Pasuruan, Sugeng Hariyadi menjelaskan, Unit Layanan Disabilitas Penanganan
Bencana bukanlah sebuah UPT. Namun lebih pada sebuah struktur di dalam
pemerintahan yang berfungsi sebagai penyambung lidah para penyandang
disabilitas.
Prakteknya, ada satu ruangan di BPBD Kabupaten Pasuruan yang
bisa digunakan para difabel untuk melakukan aktifitas dalam rangka koordinasi
perihal kebencanaan.
"Sampai sekarang ada 85 difabel yang aktif dan siap
membantu Pemerintah dalam menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh teman
teman komunitas mereka sendiri," jelasnya.
Dengan dibentuknya Unit Layanan Kebencanaan, Sugeng optimis
semua kegiatan dalam rangka penanganan kebencanaan di Kabupaten Pasuruan
bersifat inklusi.
"Sehingga mereka akan merasakan keterlibatan dalam
kehidupan bermasyarakat. Saat terjadi bencana , semuanya selamat,"
harapnya. (eml/rbt)