Admin 2025-06-09 15:50:56
Desa Wisata di Kabupaten Pasuruan Terus Bertambah
Pasuruan (SPNU) : Tahun ini, jumlah desa wisata di Kabupaten
Pasuruan semakin bertambah.
Dua desa tersebut yakni Desa Karangsono di Kecamatan Wonorejo serta Desa
Ngadiwono, Kecamatan Tosari.
Kedua desa ini memiliki daya tarik wisata yang berbeda. Untuk Desa Karangsono
adalah destinasi wisata alam buatan Alun-alun Karangsono dengan spot foto
Instagramable, kolam renang, kebun pisang Cavendish, hingga kebun hidroponik.
Sedangkan Desa Ngadiwono menampilkan daya tarik wisata alam di Kawasan Gunung
Bromo lengkap dengan kebun-kebun yang berjajar dan rumah penduduk yang masih
alami.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Agus Hari Wibawa melalui Kabid
Destinasi dan Industri Pariwisata, Nusantoro menjelaskan, dari kedua desa
tersebut, Desa Karangsono sudah mendapatkan Surat Keputusan (SK) penetapan dari
Pemerintah Daerah sebagai Desa Wisata, dan secara simbolis diserahkan oleh
Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori, kepada Kepala Desa Karangsono, M. Imron
Raden Wijoyo dalam Festival Pesta Rakyat Desa Wisata, Minggu (25/5/2025) lalu.
Namun untuk Desa Ngadiwono masih dalam prose penetapan.
"Kalau untuk Desa Karangsono sudah menerima SK Penetapan Desa Wisata.
Sedangkan untuk Desa Ngadiwono masih dalam proses," kata Nusantoro di
sela-sela kesibukannya, Senin (9/6/2025).
Untuk menuju desa wisata, beberapa syarat yang perlu dipenuhi diantaranya
memiliki potensi wisata, adanya sumber daya manusia (SDM) yang mendukung, dan
kesiapan masyarakat untuk mengembangkan wisata.
Selain itu, juga diperlukan perencanaan yang matang, dukungan dari pemerintah
daerah, dan kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah. Menurut Nusantoro,
kedua desa tersebut telah melengkapI persyaratan tersebut.
"Semua persyaratan telah dipenuhi oleh Desa Karangsono dan
Ngadiwono," singkatnya.
Dengan tambahan dua desa wisata yang ditetapkan, kini Kabupaten Pasuruan punya
17 desa wisata yang tersebar di wilayah Kecamatan Tutur, Bangil, Purwosari,
Pohjentrek, Purwodadi, Prigen, Tosari, dan Kecamatan Gempol.
Nusantoro berharap geliat desa-desa untuk menjadikan desanya menjadi desa
wisata akan terus bertambah. Sebab hal tersebut akan berdampak pada jumlah
kunjungan pariwisata ke daerah.
"Kalau semakin banyak semakin bagus, karena efeknya ya meningkatnya jumlah
kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pasuruan," terangnya.
Sementara itu, Kades Karangsono, M. Imron Raden Wijoyo menjelaskan di tahun
2020 menjadi cikal bakal desa yang dipimpinnya menjadi desa wisata.
"Dari yang awalnya hanya tempat untuk spot-spot foto ternyata
pengunjungnya banyak, akhirnya kami bersama perangkat semangat membangun Desa
Wisata tahun 2021," ucapnya.
Dijelaskan Imron, desa wisata ini dibangun di atas lahan desa seluas 8.000
meter persegi, yang dulunya merupakan lapangan sepak bola. Kini, area tersebut
telah disulap menjadi ruang terbuka dengan beragam wahana menarik.
âPengunjung bisa menikmati spot foto Instagramable, kolam renang, kebun pisang
Cavendish, hingga kebun hidroponik. Sebagian besar gratis, hanya kolam renang
yang dikenai biaya Rp 5.000 untuk hari biasa, dan Rp 10.000 saat akhir pekan,â
jelasnya.
Namun, Imron mengakui bahwa pembangunan belum selesai sepenuhnya.
âKami butuh dukungan dari pemerintah daerah untuk melengkapi fasilitas yang
ada, agar desa wisata ini bisa benar-benar maksimal dan berdampak luas bagi
masyarakat,â tutupnya. (eml/rbt)