Admin 2025-04-11 19:24:47
Bupati Rusdi Sutejo Optimis Kasus AKI dan AKB di Kabupaten Pasuruan Tahun ini, Turun
Bangil (SPNU) : Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo berharap kasus
angka kematian ibu (AKI) melahirkan maupun angka kematian bayi (AKB) baru lahir
pada tahun ini bisa ditekan hingga nol kasus.
Harapan ini disampaikan Mas Rusdi - sapaan akrab Bupati Pasuruan ini saat
membuka Musyawarah Cabang (Muscab) ke VIII Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
Kabupaten Pasuruan di Auditorium Mpu Sindok, Komplek Kantor Bupati Pasuruan,
Kamis (10/4/2025) siang.
Menurutnya, kasus AKI dan AKB masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus
segera diselesaikan. Sebab hingga kini masih banyak laporan terkait jumlah
kasus ibu melahirkan dan bayi yang meninggal saat persalinan.
"Kalau sudah jadi PR maka harus segera dituntaskan. Seperti kasus AKI dan
AKB yang masih ada di Kabupaten Pasuruan sampai sekarang, kita targetkan turun
14 persen," katanya.
Dengan digelarnya Muscab IBI Kabupaten Pasuruan, Mas Rusdi mengajak seluruh
bidan se-Kabupaten Pasuruan untuk kompak dalam membantu pemerintah. Khususnya
menurunkan AKI dan AKB serta prevalensi stunting.
"Saya lihat yang hadir banyak sekali. Untuk itu saya berpesan agar para
bidan ikut aktif dalam menurunkan kematian ibu, kematian bayi dan stunting
sesuai peran dan fungsinya," ucapnya.
Sementara itu, Ketua IBI Kabupaten Pasuruan, Sri Sudarti menjelaskan sepanjang
tahun 2024, jumlah kasus kematian ibu melahirkan mencapai 18 kasus. Jumlah
tersebut meningkat dari tahun 2023 dengan ada 16 kasus kematian.
Begitu pula dengan angka kematian bayi selama tahun 2024 cukup banyak hingga
188 kasus. Padahal selama tahun 2023, setidaknya hanya ada 77 kasus kematian
bayi baru lahir.
Dengan fakta tersebut, setiap bidan harus melengkapi dirinya dengan
keterampilan, pendidikan dan dan kedekatan emosional dengan para pasiennya.
"Karena hal tersebut terbukti efektif dalam membantu meningkatkan
kepercayaan diri ibu yang akan melahirkan," tutupnya.
Seperti diketahui, di Kabupaten Pasuruan tercatat ada 1367 bidan yang tersebar
di semua faskes. Mulai rumah sakit, puskesmas, klinik swasta hingga praktek
mandiri. Bidan-bidan tersebut sangat siap untuk membantu proses persalinan
seluruh ibu hamil.(eml/rbt)