Prigen (SPNU) - Setelah 7 tahun vakum, Yayasan Kaliandra Sejati kembali menggelar ruwatan.
Ritual tersebut digelar di depan Rumah Kolonial yang berada di dalam Kawasan Kaliandra, Dayurejo, Kecamatan Prigen, Minggu (29/7/2024) sore.
Pantauan di lapangan, ritual ruwatan dimulai sekitar pukul 15.30 WIB, dan diawali dengan Kirab Rama Shinta beserta para tokoh adat yang terlibat dalam upacara. Barulah setelah semuanya tiba, acara dilanjutkan dengan ruwatan.
Atmadja Tjiptobiantoro selaku Owner Yayasan Kaliandra Sejati juga hadir dan ikut ambil bagian dari Ruwatan. Ada pula Wakapolres Pasuruan, Kompol Hari Azis; Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Agus Hari Wibawa, Muspika Kecamatan Prigen hingga ratusan warga sekitar yang antusias mengikuti satu persatu prosesi ruwatan mulai awal sampai selesai.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Agus Hari Wibawa mengapresiasi Kaliandra yang melestarikan tradisi Ruwatan sebagai budaya khas masyarakat Jawa.
"Harus kita apresiasi karena tetap mempertahankan budaya jawa meski kita hidup di era digitalisasi seperti sekarang ini," ucapnya.
Ke depan, Agus berharap kepada desa-desa maupun pihak lain yang memiliki kegiatan serupa, untuk segera dilaporkan kepada Pemerintah Kabupaten Pasuruan.
Nantinya, Dinas Pariwisata akan memfasilitasi dalam bentuk event maupun support lainnya.
"Bagi desa, kelurahan atau pihak lain yang menggelar ruwatan atau sedekah bumi atau budaya lainnya, segera dapat melapor ke kami, karena akan kami data dan support event pada mereka, sehingga gelaran yang dilakukan bisa kami up dan diketahui oleh publik," harapnya.
bali menggelar Ruwatan.
Sementara itu, Manager Operasional Yayasan Kaliandra Sejati, Diyanto menjelaskan, dalam Ruwatan Tirta Amerta Sejatining Rogo kali ini, total ada 10 orang yang berpartisipasi. Dari jumlah tersebut, 3 orang diantaranya dari internal Kaliandra dan 7 lainnya adalah masyarakat umum.
"Padahal jauh-jauh hari sudah kami umumkan melalui Instagram, kemudian selebaran-selebaran dan promosi lainnya. Dan yang berpartisipasi hanya 7 orang dari masyarakat umum dan 3 orang dari Kaliandra sendiri," jelasnya.
Kebanyakan, para peserta Ruwatan adalah anak tunggal ataupun masyarakat yang menjaga teguh seluruh tradisi budaya jawa, salah satunya ruwatan.
Selama ruwatan, Kaliandra melibatkan 25 tokoh adat yang tergabung dari beberapa daerah seperti Malang, Blitar, Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya dan Pasuruan.
Harapannya, setelah ruwatan selesai, para peserta bisa lega dan merasakan sebuah energi yang baru, sehingga dapat beraktifitas dengan lebih semangat.
"Karena ruwatan itu membuang hal-hal yang menempel pada tubuh, baik sengaja maupun tidak. Dan begitu selesai diruwat, mudah-mudahan menjadi energi yang baru, dan efeknya semua aktifitas jadi lebih semangat," tegasnya. (eml/red)

Admin 2024-07-30 00:15:48
Kaliandra Sejati Lestarikan Ruwatan Tirta Amerta Sejatining Rogo
0 Komentar
Tulis Komentar
Kategori
Berita Terbaru

Pj. Bupati Andriyanto Ajak Manfaatkan Hasil Sensus Pertanian 2023 Tahap I Baca

Kapolres Pasuruan Ajak Masyarakat Jadi Cooling System di Pemilu 2024 Baca

Safari Ramadan. Bupati Mas Rusdi Silaturrahim Bersama Ulama Besar Pasuruan Baca

Permainan Tradisional Pelajar SD Meriahkan Upacara Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1094 Baca