Admin 2025-07-21 09:03:25
Wujud Rasa Syukur. Warga Desa Ranuklindungan Kembali Gelar Distrikan Larungan di Ranu Grati
Grati (SPNU) : Untuk pertama kalinya setelah Pandemi
Covid-19, warga Desa Ranuklindungan, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan
menggelar Tradisi Distrikan.
Tradisi yang sudah dilakukan secara turun temurun tersebut
dilaksanakan pada Sabtu (19/7/2025) dengan agenda utama adalah Larung Sesaji di
tengah Danau Ranu.
Pantauan di lapangan, sebelum ritual larung sesaji dimulai,
warga melakukan Kirab Budaya.
Kirab tersebut diikuti masyarakat desa Ranuklindungan dengan
cara berkeliling desa mengenakan pakaian adat dan kostum yang beragam sembari
berjalan kaki.
Setelah pawai selesai, acara dilanjutkan dengan tarian dan
doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat.
Kepala Desa Ranuklindungan, Yuslimu mengatakan tradisi ini
dilakukan secara turun-temurun untuk menghormati kepercayaan nenek moyang
terhadap penjaga danau yang dikenal dengan nama Baru Klinting.
Selain itu, tradisi ini juga merupakan wujud rasa syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa sekaligus doa memohon keselamatan bagi para nelayan
agar dilimpahi rezeki dan dijauhkan dari mara bahaya saat menangkap ikan.
"Distrikan ini jadi budaya yang kami lakukan setiap
tahunnya. Hanya saja sejak pandemi jadi berhenti sampai tiba sekarang, kita
mulai lagi dengan meriah," katanya.
Dijelaskan Yuslimu, tradisi larung sesaji di Ranu Grati
sendiri digelar setiap tahun di bulan Muharram. Sedangkan prosesi larung
sendiri dimulai dengan membawa sesaji berupa tumpeng yang terbuat dari tanah di
Danau Ranu menggunakan Perahu Naga yang dihias warna-warni.
Sesaji tersebut berisi berbagai jenis makanan seperti nasi
putih, kuning, hijau, merah, dan hitam, serta ayam dan bebek yang masih hidup.
Dalam kesempatan ini, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Rias Yudikari
Drastika bersama Camat Grati, Nanang Muji Laksono; Direktur RSUD Grati, drg
Dyah Retno Lestari dan undangan lainnya diberi kesempatan untuk melempar
tumpeng ke danau. Setelah itu, para nelayan dan warga sekitar diberikan
kebebasan untuk mengambil sesaji secara bersama-sama.
"Sesampainya di tengah telaga, sesaji ini
dipersembahkan kepada para penjaga telaga Ranu," singkatnya.
Sementara itu, Camat Grati, Nanang Muji Laksono menegaskan
tradisi Larung Sesaji sengaja dilakukan dengan harapan agar jumlah ikan di
Danau Ranu Grati dapat meningkat, seiring dengan meningkatnya kesejahteraan
warga yang tinggal di sekitarnya.
"Ini juga merupakan salah satu contoh bagaimana
masyarakat lokal menjaga dan melestarikan warisan budaya mereka. Melalui acara
ini, nilai-nilai kebersamaan, rasa syukur, dan penghormatan terhadap leluhur
terus dijaga dan diturunkan kepada generasi selanjutnya," harapnya. (eml/rbt)