Grati (PP) - Belum lengkap rasanya jika berkunjung ke Pasuruan timur tanpa mampir ke Destinasi Wisata Ranu Grati.
Ranu Grati terletak diantara 3 desa, yaitu Desa Sumberdawesari, Desa Ranuklindungan, dan Desa Gratitunon, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Selain menjadi destinasi wisata, danau seluas 107 hektar ini digunakan berbagai kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat lokal.
Tidak hanya keindahan panoramanya, Ranu Grati menyimpan potensi beragam jenis ikan tawar didalamnya. Yakni, mujair, patin, nila, lempuk, gabus dll.
Bagi para pehobi mancing barangkali perlu mencoba asyiknya berburu ikan di Ranu Grati.
Hanya cukup membayar tiket masuk Rp. 2.500, pasuruan people bisa memancing sepuasnya sambil menikmati panorama pegunungan tengger dari Ranu Grati.
Koordinator Wisata Ranu Grati, Slamet Mardianto menjelaskan Ranu Grati menjadi tempat favorit para pehobi mancing. Dari semua pengunjung setiap harinya, rata-rata yang berkunjung didominasi pemancing.
Kata Slamet, Sebenarnya Ranu Grati tidak hanya menawarkan wisata buat para pehobi mancing saja, melainkan bisa menikmati wahana wisata air. Misalnya pengunjung bisa berkeliling Ranu Grati dengan speed boat. Ranu Grati juga sering dipakai untuk latihan para atlet dayung.
Menurut Slamet, sebelum pandemi covid-19 destinasi wisata Ranu Grati selalu ramai dikunjungi wisatawan.
Bahkan dulu destinasi wisata ini sempat viral karena pihak pengelola menambah spot foto "Love" dan lampu hias di ujung dermaga.
Jumlah kunjungan pun naik drastis, pihak pengelola sampai menambah jam operasional yang biasanya mulai pukul 07.00 - 16.00 WIB menjadi sampai pukul 21.00 WIB. Belum lagi kalau ada larung sesaji "Distrikan Ranu Grati" yang digelar setiap 1 muhharam, kegiatan itu cukup lumayan mendongkrak jumlah pengunjung.
Dijelaskan Slamet, pandemi sangat berdampak dengan kunjungan wisatawan ke Ranu Grati. Ditambah lagi banyak fasilitas pendukung yang mengalami kerusakan, seperti sepeda air, speed boat, dan lampu spot foto yang dulu sempat viral. Sehingga wisata memancing kini merupakan satu-satunya yang masih bertahan dan terus berjalan.
"Sebenarnya speed boat kita ada tiga, yang dua rusak. Sekarang cuma tinggal satu," jelas Slamet saat dikonfirmasi Suara Pasuruan, Rabu (9/08/2023) pagi.
Saat ditanya upaya apa yang dilakukan oleh pengelola untuk mendongkrak kunjungan wisata di Ranu Grati.
Slamet memaparkan untuk kerusakan fasilitas pendukung, pihaknya sudah menyampaikan ke Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan.
"kami sudah menyampaikan, kemarin pak Kadin Pariwisata juga kesini. Katanya masih berkoordinasi ke provinsi,"ungkapnya.
Selain itu, rencananya pihaknya bersama Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) menggelar kejuaraan dayung di Ranu Grati. Harapannya agar destinasi wisata Ranu Grati kembali bergeliat dan bisa dimanfaakan berbagai macam kegiatan olahraga air.
"Dulu disini ada kejuaraan dayung sekitar tahun 2001, sekarang tidak ada lagi. Rencananya saya bersama teman-teman PODSI mengadakan disini. Biar rame lah," pungkas mantan atlet dayung ini. (rbt)