Admin 2025-04-11 19:26:59
Bahas Penyerapan Gabah, Bupati Rusdi Sutejo Kumpulkan Pengusaha Penggilingan Padi di Kabupaten Pasuruan
Bangil (SPNU) : Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo mengumpulkan
puluhan pemilik usaha penggilingan padi di Kabupaten Pasuruan, Jumat
(11/4/2025) siang.
Mereka diundang di Auditorium Mpu Sindok, Komplek Kantor Bupati Pasuruan untuk
duduk bareng sekaligus menerima sosialisasi terkait penyerapan gabah oleh Perum
Bulog.
Sosialisasi tersebut tak lain dalam rangka mendukung kebijakan Presiden Prabowo
Subianto, yakni Swasembada pangan nasional, khususnya beras.
Menurut Bupati, dalam penyerapan gabah, Bulog membeli gabah petani dengan harga
Rp.6.500 perkilonya. Itu semua dilakukan agar bisa menjaga kesejahteraan para
petani, utamanya agar tidak ada lagi kasus harga gabah jatuh.
"Kalau terjadi harga gabah yang memang kondisi di bawah harga Rp 6.500
perkilogram, maka Bulog akan siap untuk menyerap dengan catatan bahwa
gabah-gabah itu memang gabah yang sudah siap panen atau gabah yang sudah
matang," katanya.
Mas Rusdi - sapaan akrab Bupati Pasuruan ini menilai harga pembelian pemerintah
(HPP) gabah sebesar Rp 6.500 per kilogram sudah cukup baik. Oleh karena itu, ia
meyakini jumlah pemilik usaha penggilingan padi yang akan bekerja sama dengan
Bulog dalam penyerapan gabah, akan semakin banyak. Sebab antara petani, bulog
dan perusahaan penggilingan padi sama-sama mendapatkan benefit dari Pemerintah.
"Tadi saya dapat laporan ada 200-an usaha penggilingan padi di Kabupaten
Pasuruan mulai skala kecil, sedang sampai besar. Awalnya hanya 18 yang bekerja
sama, dan selepas sosialisasi ini, jumlahnya tambah banyak jadi 31
perusahaan," ucapnya.
Lebih lanjut Mas Rusdi meminta para pengusaha penggilingan padi agar tak
menjadikan Bulog sebagai pesaing. Namun menjadi mitra yang bekerja sama dalam
mensukseskan program pemerintah pusat.
"Bukan saingan tapi mitra. Jadi harus bekerja sama untuk mendukung
Indonesia Swasembada Pangan," singkatnya.
Sementara itu, Kepala Bulog Sub Divre Malang M. Nurjuliansyah Rachman bersyukur
bahwasanya usai sosialisasi, jumlah perusahaan penggilingan padi yang bekerja
sama dengan Bulog dalam penyerapan gabah semakin bertambah.
"Bulog sekarang kewalahan karena panen semakin raya, sementara
penggilingan yang bekerja sama dengan bulog sedikit, jadi akan ada potensi
gabah yang diserap tidak bisa diolah pada hari yang sama, bisa berpotensi
kerusakan. Dan syukur alhamdulillah hari ini semakin banyak yang bekerja
sama," jelasnya.
Ditegaskan Juli, pembelian gabah dari para petani dilakukan melalui dua pola.
Pertama melalui tim jemput gabah yang secara door to door ke sawah-sawah petani
untuk musim pembelian. Dan yang kedua dengan melakukan pembelian melalui
mitra-mitra yang ada wilayah Bulog Malang, termasuk Pasuruan Raya.
"Sesuai arahan Pak Bupati, kita ingin gabah petani gak lari keluar dan
bisa terserap semua dengan harga sesuai HPP sebesar Rp 6500 per kilogram.
Makanya antara kami dengan pengusaha penggilingan padi diharapkan bisa kerja
sama, kita kasi ongkos yang baik sesuai tarif, dan kami rasa sudah cukup
menguntungkan untuk mereka," jelasnya.(eml/rbt)