Pandaan (PNU) - Cerita atau sastra panji yang sudah ditetapkan sebagai Memory of The World oleh UNESCO pada 31 Oktober 2017 lalu, kembali dimainkan dalam ASEAN Panji Festival 2023, di Ampitheater Taman Chandra Wilwatikta Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Minggu (22/10/2023) malam.

Naskah ceritanya ditampilkan dalam kolaborasi Sendra Tari berjudul "Panji Sumirang". Tarian tersebut berasal dari delegasi sembilan negara ASEAN. Yakni Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Dari pantauan di lapangan, acara tersebut dihadiri Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Irini Dewi Wanti, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI periode 1993-1998 yang sekaligus sebagai penggiat Budaya Panji, Prof. Ing Wardiman Djojongoro.

Hadir pula Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono; Kepala Disbudpar Jatim Hudiyono, Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur Aliyadi Mustofa, Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto dan lainnya. 

Menurut Irini, ASEAN Panji Festival 2023 ini diselenggarakan untuk mempromosikan budaya panji yang dimiliki negara ASEAN. Khususnya bagi Jawa Timur sebagai tempat lahirnya budaya panji. 

"Kita ketahui cerita panji khan aslinya dari Jatim. Jadi masyarakat selain mengenal dan mengakui, juga secara otomatis ikut menikmati ceritanya yang sudah masuk memory of the world UNESCO," katanya. 

Dijelaskannya, cerita panji sudah menjadi warisan budaya tak benda yang dimiliki Jawa Timur dan dapat ditemukan dalam setiap relief candi. Diantaranya Relief Gembyok di Kediri, Arca dan Relief Candi Selokelir di Gunung Penanggungan, Relief Candi Penataran di Blitar, Relief Candi Mirigambar di Tulungagung, dan Relief Candi Menakjinggo di Mojokerto. 

Untuk itu, Irini mengapresiasi langkah dari Pemprov Jatim yang telah menggelar ASEAN Panji Festival dengan sempurna.

"Pasti di tiap daerah luar biasa, dan untuk di Jatim sungguh menakjubkan, karena mempunyai ruang ekpresi dengan amphiteater luar biasa besar sehingga sangat mendukung untuk pagelaran yang kolosal, didukung sebagai ruang pertunjukan yang lebih massal," tegasnya.

Sementara itu, Sekda Prov Jatim, Adhy Karyono berharap delegasi ASEAN Panji Festival bisa mengulangi perjalanannya di Jawa Timur pada kesempatan selanjutnya. 

"Dengan berada lebih lama di Jawa Timur untuk bisa memberi kesempatan yang lebih luas agar bisa mempelajari panji di rumah aslinya," terangnya.

Di akhir sambutannya, Adhy sangat berbangga atas dilaksanakannya Panji ASEAN Festival 2023 di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Pasuruan. 

"Karena betul-betul sejalan dengan kami dalam melestarikan budaya, kesenian turun temurun yang Alhamdulillah sudah menjadi budaya yang diminati di seluruh ASEAN," tutupnya. (eml)